BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Pendidikan
lingkungan hidup merupakan salah satu faktor penting untuk meminimalisasi
kerusakan lingkungan hidup dan merupakan sarana yang penting dalam menghasilkan
sumber daya manusia yang dapat melaksanakan prinsip pembangunan berkelanjutan.
Pendidikan lingkungan dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan pemahaman dan
kepedulian masyarakat dalam mencari pemecahan dan pencegahan timbulnya masalah
lingkungan.
Menirut anonim
(2007), Pendidikan lingkungan tidak akan merubah situasi dan kondisi lingkungan
yang rusak menjadi baik dalam waktu yang singkat, melainkan membutuhkan
waktu,proses, dan sumber daya. Atas dasar itulah pendidikan lingkungan sedini
mungkin perlu diupayakan agar dapat meminimalisirkerusakan-kerusakan lingkungan
1.2
RUMUSAN MASALAH
Di dalam menyusun makalah ini penyusun
menemukan beberapa permasalahan, yang susuna dalam rumusan masalah
sebagai berikut :
1.
Keadaan Geografi dan Lingkungan
2.
Perkembanga
pendidikan Lingkungan di Indonesia
3.
Kendala Pengelolaan
Lingkungan Hidup
1.3
TUJUAN
1.
Mengetahui keadaan lingkungan sekarang
2.
Mengetahui
perkembanga pendidikan Lingkungan di Indonesia
Mengetahui kendala penelolaan lingkungan hidup dan memberikan solusinya
BAB II
PEMBAHASAN
Indonesia menghadapi
pembanganan yang berdampak pada masalah lingkungan dan bencana alam. beberapa
masalah yang serius terkait dengan aspek lingkkungan hidup yaitu :
1.
Kerusakan lingkungan hidup
2.
Pengangguran dan kemiskinan
3.
Pengaruh perubahan iklim global
4.
Krisis air, pangan dan energi
5.
Bencana alam dan konflik sosial
Berbagai contoh
kerusakan lingkungan hidup, yaitu adanya lebih dari 60 DAS kritis di Indonesia,
meningkatnya lahan kritis, pencemaran, kerusakan lingkungan hunian kota oleh
banjir, intrusi, bencana alam yang menimbulkan kerugian harta, jiwa dan
rusaknya infrastruktur kota serta pemukimkan. Gempa bumi dan tsunami di Aceh,
gempa di DIY, Jateng, Maluku, Manokwari, Jakarta menimbulkan masalah yang tidak
mudah diselesaikan dalam waktu yang singkat.
Masalah sosial ekonomi masyarakat yaitu
pengangguran di Indonesia 10% dari jumlah penduduk dan kemiskinan 14%, isu
perubahan iklim yang berdampak pada kenaikan suhu dan lingkungan, naiknya muka
air laut yang membahayakan bagi kehidupan kota-kota di tepi pantai.
1.
Geografi dan Lingkungan
Geografi merupakakn
ilmu yang mempelajari aspek geosfere dalam hubungannya dengan lingkungan
kehidupan di muka bumi. Pada masa awal geografi ortodok mempelajari aspek
geosfere secara deskriptif dan kemudia berkembang menjadi geografi sitematik
yang menekankan pada pendekatan keuangan, kelingkungan dan kompleks wilayah.
Geografi mencakup kajian atmosfer, litosfer, pedosfer, hidrosfer, biosfer, dan
atroposfer. berdasarkan objek material yang dikaji maka geografi dapat
merupakan induk ilmu bagi bidang-bidang kajian terkait seperti klimatologi,
meteorologi, survei sumberdaya alam dan air, mineral, lahan, hutan, dan
lainnya. Materi dasar geografi amat terkait dengan lingkungan hidup.
Geografi saat ini
amat berperan pada pendidikan dan pembangunan di Indonesia dengan objek
formalnya lingkungan, ruang dan wilayah. Oleh karena itu geografi mempunyai
aplikasi penting dibidang lingkungan hidup, tataruang dan pembangunan wilayah
dengan memanfaatkan teknologi Pengindraan Jauh dan Sistem Informasi Geografis
(SIG).
2.
Perkembanga pendidikan Lingkungan di Indonesia
Pendidikan
lingkungan di Indonesia menghadapi maslah yang amat serius bila dibandingkan
dengan pendidikan lingkungan dan aplikasinya dalam kehidupan masyarakat di
negara maju. Apabila dibandingkandengan pendidikan di Singapura yang dimulai
dari pendidikan dasar dan dilanjutkan hingga pendidikan tinggi, pendidikan
lingkungan di Indonesia belum nyata berdampak positif pada kemandirian
pengelolaan lingkungan hidup.
Dalam UUD 1945
pasal 33 ayat 3 bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya
dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Dengan dasar ini maka tahun 1982 diterbitkan UUPL No. 4 Tahun 1982 yang
kemudian disempurnakan lagi menjadi Undang Undang Nomor 23 tahun 1997.
Pada era tahun 1980
inilah pembangunan lingkungan hidup mulai dikembangkan yang selanjutnya
berdampak pada pendidikan lingkungan hidup di Indonesia, perubhan kurikulum
geografi dari SD sampai dengan SMA ada tambahan muatan tentang lingkungan
hidup.
Mengkritisi
perjalanan pendidikan lingkungan dan implementasinya dalam pembangunan
lingkungan hidup di Indonesia, maka dapat disimpulkan bahwa geografi melandasi
muatan kurikulum pendidikan lingkungan yang mengintegrasikan aspek abiotik, biotik
dan kultural mulai dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi.
3.
Lingkungan dan Ekosistem
Lingkungan adalah
sesuatu di sekitar manusia baik berupa benda maupun non benda yang dapat
mempengaruhi dan di pengaruhi oleh sikap ataupun tindakan manusia. Dalam
Undang Undang No. 23 Tahun 1997 tentang pengelolaan Lingkungan Hidup, yang
dimaksud lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dan semua benda, daya, keadaan,
dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi
kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan serta makhluk hidup lain.
Lingkungan hidup
merupakan suatu ekosistem yang dari waktu kewaktu terus berkembang, saling
berinteraksi, integrasi, dan interdepensi. Perkembangan ini menimbulkan
perubahan aspek fisik, biologi dan sosial. Ekosistem adalah tatanan kesatuan
secara uth menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling
mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan, stabilitas dan produktivitas
lingkungan hidup.
Ekosistem adalah
suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk
hidup dan lingkungannya. Ekosistem terbentuk oleh komponen hidup dan komponen
tak hidup pada suatu tempat yang berinteraksi membentuk kesatuan yang teratur.
4.
Pengelolaan Lingkungan Hidup
Menurut Undang
Undang No. 23 Tahun 1997, tentang pengetahuan Lingkungan Hidup, yang dimaksud
dengan pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya terpadu untuk melestarikan
fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan, pemanfaatan,
pengembangan, pemeliharaan, pemulihan, pengawasan dan pengendalian hidup yang
serasi dan seimbang untuk menunjang pembangunan berkesinambungan bagi
peningkatan kesejahteraan manusia. Pengelolaan lingkungan merupakan usaha
secara sadar untuk memelihara dan atau untuk memperbaiki mutu lingkungan agar
kebutuhan dasar hidup dapat terpenuhi dengan sebaik-baiknya.
Upaya pengelolaan
lingkungan hidup harus berpegang pada azas pelestarian dan konservasi
sumberdaya dengan azas pemanfaatan yang serasi dan seimbang dengan tatanan
lingkungan. Pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya dan jasa lingkungan harus
diawali dengan melakukan penilaian secara menyeluruh terhadap ekosistem
sumberdaya beserta jasa-jasa yang ada didalamnya, menentukan tujuan dan sasaran
pemanfaatannya, kemudian merencanakan dan mengelola segenap kegiatan
pemanfaatannya untuk mencapai pembangunan yang optimal dan berkelanjutan.
Pemanfaatan sumber daya alam harus secara bijaksana dan menjamin
ketersediaannya secara berkelanjutan dengan tetap memelihara dan meningkatkan
nilai dan keanekaannya. adaptasi manusia terhadap alam merupakan cerminan
adanya aktivitas dan keterkaitan manusia terhadap alam dalam memanfaatkan
ruang. Dengan berkembangnya keinginan, tuntutan kesejahteraan dan teknologi
maka manusia berusaha untuk menguasai alam. Dengan kemajuan teknologi maka
ruang gerak manusia dalam memanfaatkan sumberdaya pun semakin bertambah luas.
Berdasarkan proses tersebut maka timbul paradigma baru dalam pengelolaan
lingkungan yaitu pembangunan berkelanjutan.
Berikut diuraiakan
masalah, kendala, strategi, dan kebijakan dalam pengelolaan lingkungan hidup
Permasalahan
1. Pertambahan
penduduk yang tinggi yang menyebabkan tingginya tekanan pada lingkungan.
2. Bertambahnya
aktivitas pembangunan yang cenderung mempengaruhi lingkungan alamiahnya.
3. Gunung dan bukit
yang gundul menyebabkan erosi, longsor dan banjir serta sedimentasi di bagian
bawah.
4. Kondisi daerah
resapan hilang atau berkurang fungsinya.
5. banyaknya
limbah-limbah dari industri, kendaraan peternakan, domestik, pertanian dan
lain.
6. Pencemaran, lahan
kritis dan bencana alam.
7. Pengangguran,
kemiskinan dan kesehatan masyarakat.
Kendala Pengelolaan
Lingkungan Hidup
1. Masalah jumlah
penduduk tinggi dan persebarannya.
2. Ketersediaan sumberdaya
alam juga terbatas
3. Penguasaan
teknologi yang tidak ramah lingkungan
4. Kualitas sumberdaya
manusia terbatas, kesadaran masyarakat akan kelestarian lingkungan rendah.
5. Belum siapnya
pemerintah daerah dan masyarakat dalam era otonomi daerah
6. Belum sepenuhnya
para pelaku pembangunan bervisi pendekatan sistem dalam pemecahan masalah
lingkungan.
Permasalahan
Lingkungan Hidup Mendesak Yang perlu ditangani
1. Pencegahan dan
rehabilitasi kerusakan sumber daya alam dan tatanan lingkungan hidup.
2. Pelestarian dan
pengembangan ppotensi sumberdaya alam dan lingkungan hidup.
3. Pengendalian
pencemaran dan dampak lingkungan.
4. Pengembangan
kelembagaan, kemampuan sumberedaya manusia, peran serta masyarakat, dukungan
sisterm data dan informasi serta pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
5.
Peran Pendidik dalam Menciptakan Masyarakat Sadar
Lingkungan
Pendidikan
mempunyai kompetisi yang terkait dengan pengelolaan lingkungan dan sumberdya
sesuai dengan ciri keilmuan yang bersifat hubungan alam dengan kehidupan, maka
guru dapat memberikan penyadaran dalam melestarikan fungsi lingkungan, yang
dilakukan melalui beberapa cara yaitu :
1. Memberikan masukan
kebijakan kepada pemerintah dalam penanganan lingkungan hidup.
2. Pendidikan,
pelatihan, seminar, saresehan dibidang lingkungan hidup, masalah dan
penanganannya.
3. Pengabdian,
penelitian dalam bidang lingkungan hidupuntuk berbagai kasus lingkungan.
4. Pembinaan
kelembagaan pengheloolaan lingkungan hidup.
5. aksi sosial bersama
masyarakat untuk menangani lingkungan di setiap wilayah.
6.
Mengenal masalah lingkunga hidup di kabupaten
Kuningan
Kabupaten Kuningan
secara geografis terletak pada bentang ekosistem sebagai berikut :
1. Kerucut dan puncak
Vulkanik
2. Lereng atas dan
puncak vulkanik
3. lereng kaki
vulkaniok
4. dataran lereng kaki
vulkanik
5. Lembah-lembah
vulkanik dan perbukitan.
Beberapa masalah lingkungan yang sangat penting
diantisipasi penanganannya adalah :
1. Bencana longsor dan
erosi
2. Penggundulan hutan
akibat konversi lahan
3. Pendangkalan /
sedimentasi waduk
4. Kerusakan lahan
lindung
5. Menurunnya fungsi
resapan di lereng gunung Ciremai
6. Pencemaran oleh
limbah ternak
7. Penambangan pasir
yang berdampak pada degradasi lingkungan.
Pengelolaan masalah
lingkungan di kabupate perlu di integrasikan dengan tata ruang wilayah dengan
melibatkan peran masyarakat, swasta, pemerintah dan lembaga peduli lingkungan.
Pendidikan
lingkungan melalui program model sekolah berwawasan lingkungan, model sekolah
peduli lingkungan di Kabupaten Kuningan dapat diterapkan di SD, SLTP, SMA.
Dinas Pendidikan perlu bekerjasama sengan Badan Lingkungan Hidup untuk program
sekolah model lingkungan. Dengan pendekatan pendidikan lingkungan di semua
sekolah negeri dan swasta di kabupaten Kuningan diharapkan dapat
direalisasikan.
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Indonesia
menghadapi pembanganan yang berdampak pada masalah lingkungan dan bencana alam.
beberapa masalah yang serius terkait dengan aspek lingkkungan hidup yaitu :
1.
Kerusakan lingkungan hidup
2.
Pengangguran dan kemiskinan
3.
Pengaruh perubahan iklim global
4.
Krisis air, pangan dan energi
5.
Bencana alam dan konflik sosial
Melihat kondisi
diatas maka pemerintah mengeluarkan Undang Undang No. 23 Tahun 1997, tentang
pengetahuan Lingkungan Hidup, yang dimaksud dengan pengelolaan lingkungan hidup
adalah upaya terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi
kebijaksanaan penataan, pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan,
pengawasan dan pengendalian hidup yang serasi dan seimbang untuk menunjang
pembangunan berkesinambungan bagi peningkatan kesejahteraan manusia.
Pengelolaan lingkungan merupakan usaha secara sadar untuk memelihara dan atau
untuk memperbaiki mutu lingkungan agar kebutuhan dasar hidup dapat terpenuhi
dengan sebaik-baiknya.
Pendidikan
mempunyai kompetisi yang terkait dengan pengelolaan lingkungan dan sumberdya
sesuai dengan ciri keilmuan yang bersifat hubungan alam dengan kehidupan, maka
guru dapat memberikan penyadaran dalam melestarikan fungsi lingkungan, yang
dilakukan melalui beberapa cara yaitu :
1. Memberikan masukan
kebijakan kepada pemerintah dalam penanganan lingkungan hidup.
2. Pendidikan,
pelatihan, seminar, saresehan dibidang lingkungan hidup, masalah dan
penanganannya.
3. Pengabdian,
penelitian dalam bidang lingkungan hidupuntuk berbagai kasus lingkungan.
4. Pembinaan
kelembagaan pengheloolaan lingkungan hidup.
5. Aksi sosial bersama
masyarakat untuk menangani lingkungan di setiap wilayah.
1.2 Saran
Dalam melakukan aktivitas Pendidikan Lingkungan Hidup, disarankan untuk
melakukan tahapan perencanaan dan persiapan, yang meliputi : Pendalaman materi,
penyusunan modul, dan persiapan materi.
Hal-hal yang
dilakukan dalam perencanaan kegiatan pendidikan lingkungan hidup adalah :
1.
Tujuan
Umum/khusus
Tujuan adalah
hal-hal yang ingin dicapai dari pelaksanaan kegiatan. Tujuan merupakan hal besar/umum
yang ingin di wujudkan, sedangkan tujuan khusus adalah pencapaian secara
spesifik/khusus.
2.
Tentukan tema
Tema kegiatan
merupakan aspek utama dari kegiatan yang akan dilakukan.
3.
Pilih obyek
Obyek
merupakan hal yang ingin diamati.
4.
Susunan alur kegitan
Alur kegiatan
merupakan rincian tahapan kegiatan secara terstruktur.
5.
Persiapan
alat Bantu
Alat dan
bahan adalah rincian peralatan dan bahan-bahan yang diperlukann dalam melakukan
kegian PLH.
6.
Pelaksanaan
kegiatan
Merupakan
pelaksanaan yang sesuai dengan waktu dan metoda yang telah ditentukan.
7.
Evaluasi
kegiatan