Bab Ringkasan Bhagavad-gita Menurut Aslinya

 

Bhagavad-gita Menurut Aslinya

Bhagavad-gita adalah Berisi percakapan antara Arjuna, seorang Ksatria hebat yang akan pergi berperang, dan Krishna , sebagai kusirnya. 

 

Dalam perjalanan Krishna memberikan Arjuna semua macam nasihat pengetahuan spiritual dan material.

 

Krishna menjelaskan mengenai karma diri , Diri Tertinggi, tujuan yoga , perbedaan antara diri kita dan tubuh material kita, dan bagaimana lingkungan kita mempengaruhi kesadaran kita, dan bagaimana cara melakukannya mencapai kesempurnaan hidup

Bhagavad-gita adalah inti dari semua Pengetahuan spiritual; pada awal perang dunia, Arjuna bertanya kepada Krishna tentang tujuan hidup, perbedaan antara diri dan tubuh material, dan bagaimana memahami penyebab utama dari semua penyebab. Hanya dalam tujuh ratus ayat, Krishna secara komprehensif menjawab semua pertanyaan Arjuna dan kemudian mengungkapkan identitas-Nya sebagai Personalitas Tertinggi Tuhan Yang Maha Esa, muncul di bumi untuk mengantarkan era baru pemahaman spiritual.

Krishna mengajarkan bahwa inti dari sistem yoga dan tujuan akhir dari semua pekerjaan saleh Karma , meditasi, dan kesederhanaan adalah untuk mengembangkan sikap pelayanan penuh kasih kepada Pribadi Tertinggi. 

 

Instruksi utamanya, "menyerahkan diri kepada-Ku", menantang kita semua untuk melampaui "agama" atau "keyakinan" dan memasuki alam bhakti rohani — pengabdian pemujaan — yang dengan sendirinya dapat memuaskan diri sepenuhnya.

Bhagavad-gita As It Is adalah sangat unik di antara komentar-komentar Gita. Terjemahan dan maksudnya adalah karya Yang Mulia AC Bhaktivedanta Swami Prabhupada, yang mewakili sederet guru dalam suksesi disiplin dari Krishna Sendiri. Kesetiaan Prabhupada terhadap ajaran Krishna  dan keahliannya dalam menyajikannya kepada pembaca Barat menjadikan Bhagavad-gita As It Is true sebagai judulnya.

Sejak diterbitkan pada tahun 1970, Bhagavad-gita As It Is telah menjadi standar referensi edisi Gita sedunia.


Bg 1: Mengamati Tentara di Medan Perang Kurukshetra

Saat pasukan lawan bersiap untuk berperang, Arjuna, pejuang perkasa, melihat kerabat dekat, guru, dan teman-teman di kedua pasukan siap untuk berperang dan mengorbankan hidup mereka. Dikalahkan oleh kesedihan dan belas kasihan, Arjuna gagal kekuatannya, pikirannya menjadi bingung, dan dia melepaskan tekadnya untuk bertarung.

Bg 2: Isi Ringkasan Gītā

Arjuna tunduk kepada Tuhan Krishna sebagai murid-Nya, dan Krishna memulai ajaran-Nya kepada Arjuna dengan menjelaskan perbedaan mendasar antara tubuh material sementara dan jiwa spiritual yang kekal. Tuhan menjelaskan proses transmigrasi, sifat pelayanan tanpa pamrih kepada Yang Tertinggi dan karakteristik orang yang sadar diri.

Bg 3: Karma-yoga

Setiap orang harus terlibat dalam beberapa jenis aktivitas di dunia material ini. Tapi tindakan bisa mengikat seseorang ke dunia ini atau membebaskan seseorang darinya. Dengan bertindak untuk kesenangan Yang Mahakuasa, tanpa motif egois, seseorang dapat dibebaskan dari hukum karma (tindakan dan reaksi) dan mencapai pengetahuan transendental tentang diri dan Yang Tertinggi.

Bg 4: Pengetahuan Transendental

Pengetahuan transendental - pengetahuan spiritual tentang jiwa, tentang Tuhan, dan hubungannya - memurnikan dan membebaskan. Pengetahuan seperti itu adalah buah dari tindakan bhakti tanpa pamrih (karma-yoga). Tuhan menjelaskan sejarah jarak jauh Gita, tujuan dan pentingnya keturunan berkala-Nya ke dunia material, dan perlunya mendekati seorang guru, seorang guru yang sadar.

Bg 5: Aksi Karma-yoga dalam Kesadaran Krishna

Secara lahiriah melakukan semua tindakan tetapi secara batin meninggalkan buahnya, orang bijak, dimurnikan oleh api pengetahuan transendental, mencapai kedamaian, pelepasan, kesabaran, penglihatan spiritual dan kebahagiaan.

Bg 6: Dhyāna-yoga

Astanga-yoga , praktik meditasi mekanis, mengontrol pikiran dan indera dan memusatkan konsentrasi pada Paramatma (Roh Yang Utama, wujud Tuhan yang terletak di dalam hati). Praktik ini memuncak pada samadhi, kesadaran penuh dari Yang Tertinggi.

Bg 7: Pengetahuan tentang Yang Mutlak

Sri Krsna adalah Kebenaran Tertinggi, penyebab tertinggi dan kekuatan penopang segala sesuatu, baik material maupun spiritual. Jiwa-jiwa yang maju berserah kepada-Nya dalam pengabdian, sedangkan jiwa-jiwa yang tidak beriman mengalihkan pikiran mereka ke objek pemujaan lainnya.

Bg 8: Mencapai Yang Tertinggi

Dengan mengingat Tuhan Krishna dalam pengabdian sepanjang hidup seseorang, dan terutama pada saat kematian, seseorang dapat mencapai kediaman tertinggi-Nya, di luar dunia material.

Bg 9: Pengetahuan Paling Rahasia

Sri Krsna adalah Tuhan Yang Maha Esa dan objek pemujaan tertinggi. Jiwa secara kekal berhubungan dengan-Nya melalui bhakti transendental. Dengan menghidupkan kembali pengabdian murni seseorang, seseorang kembali ke Krishna di alam spiritual.

Bg 10: Kemewahan Yang Mutlak

Semua fenomena menakjubkan yang menunjukkan kekuatan, keindahan, keagungan atau keagungan, baik di dunia material atau spiritual, hanyalah sebagian dari manifestasi energi dan kemewahan ilahi Krishna. Sebagai penyebab tertinggi dari semua penyebab dan pendukung serta esensi dari segalanya, Krishna adalah objek pemujaan tertinggi bagi semua makhluk.

Bg 11: Bentuk Universal

Sri Krsna menganugerahkan visi ketuhanan Arjuna dan mengungkapkan bentuk tak terbatas-Nya yang spektakuler sebagai alam semesta kosmik. Dengan demikian Dia secara meyakinkan meneguhkan keilahian-Nya. Krishna menjelaskan bahwa wujud-Nya yang sangat indah seperti manusia adalah wujud asli Ketuhanan. Seseorang dapat melihat bentuk ini hanya dengan bhakti yang murni.

Bg 12: Bhakti

Bhakti-yoga, bhakti murni kepada Tuhan Krishna, adalah cara tertinggi dan paling bijaksana untuk mencapai cinta murni kepada Krishna, yang merupakan tujuan tertinggi dari keberadaan spiritual. Mereka yang mengikuti jalan tertinggi ini mengembangkan kualitas ilahi.

Bg 13: Alam, Penikmat, dan Kesadaran

Orang yang memahami perbedaan antara tubuh, jiwa dan Roh Yang Utama di luar keduanya mencapai pembebasan dari dunia material ini.

Bg 14: Tiga Sifat Alam Material

Semua jiwa yang terwujud berada di bawah kendali tiga sifat, atau kualitas, dari alam material: kebaikan, nafsu, dan kebodohan. Sri Krsna menjelaskan apa sifat-sifat ini, bagaimana mereka bertindak atas kita, bagaimana seseorang melampaui mereka, dan gejala seseorang yang telah mencapai keadaan transendental.

Bg 15: Yoga dari Orang Tertinggi

Tujuan utama dari pengetahuan Veda adalah untuk melepaskan diri dari belitan dunia material dan untuk memahami Sri Krsna sebagai Personalitas Tertinggi Tuhan Yang Maha Esa. Orang yang memahami identitas tertinggi Krishna berserah kepada-Nya dan melakukan bhakti-Nya.

Bg 16: Sifat Ilahi dan Iblis

Mereka yang memiliki kualitas jahat dan yang hidup seenaknya, tanpa mengikuti peraturan kitab suci, mencapai kelahiran yang lebih rendah dan perbudakan materi lebih lanjut. Tetapi mereka yang memiliki kualitas ilahi dan kehidupan yang diatur, mematuhi otoritas kitab suci, secara bertahap mencapai kesempurnaan spiritual.

Bg 17: Divisi Iman

Ada tiga jenis keyakinan, sesuai dan berkembang dari tiga sifat alam material. Perbuatan yang dilakukan oleh mereka yang beriman pada nafsu dan kebodohan hanya menghasilkan hasil material yang tidak kekal, sedangkan perbuatan yang dilakukan dalam kebaikan, sesuai dengan perintah kitab suci, memurnikan hati dan menuntun pada keyakinan murni kepada Tuhan Krishna dan pengabdian kepada-Nya.

Bg 18: Kesimpulan — Kesempurnaan Penolakan

Krishna menjelaskan arti pelepasan keduniawian dan efek sifat-sifat alam pada kesadaran dan aktivitas manusia. Dia menjelaskan realisasi Brahman, kemuliaan Bhagavad-gita, dan kesimpulan akhir dari Gita: jalan tertinggi agama adalah mutlak, penyerahan cinta tanpa syarat kepada Sri Krsna, yang membebaskan seseorang dari semua dosa, membawa seseorang menuju pencerahan sempurna, dan memungkinkan seseorang untuk kembali ke kediaman spiritual abadi Krishna

 

sumber web asli :

http://krishna.com/info/bhagavad-gita-it-chapter-summary

LihatTutupKomentar